Better Investing Tips

Apa itu Teknologi yang Mengganggu?

click fraud protection

Apa itu Teknologi yang Mengganggu?

Teknologi yang mengganggu adalah inovasi yang secara signifikan mengubah cara konsumen, industri, atau bisnis beroperasi. Teknologi yang mengganggu menyapu bersih sistem atau kebiasaan yang digantikannya karena memiliki atribut yang dapat dikenali lebih unggul.

Contoh teknologi disruptif terbaru termasuk e-commerce, situs berita online, aplikasi ride-sharing, dan sistem GPS.

Di masa mereka sendiri, mobil, layanan listrik, dan televisi adalah teknologi yang mengganggu.

1:05

Memahami Gangguan

Teknologi Mengganggu Dijelaskan

Clayton Christensen mempopulerkan gagasan teknologi yang mengganggu di Dilema Inovator, diterbitkan pada tahun 1997. Sejak itu menjadi kata kunci dalam bisnis startup yang berusaha menciptakan produk dengan daya tarik massal.

Bahkan startup dengan sumber daya terbatas dapat membidik gangguan teknologi dengan menemukan cara yang sama sekali baru untuk menyelesaikan sesuatu. Perusahaan yang sudah mapan cenderung fokus pada apa yang mereka lakukan yang terbaik dan mengejar peningkatan bertahap daripada perubahan revolusioner. Mereka melayani pelanggan terbesar dan paling menuntut mereka.

Takeaways Kunci

  • Teknologi yang mengganggu menggantikan proses, produk, atau kebiasaan yang lebih lama.
  • Biasanya memiliki atribut superior yang langsung terlihat, setidaknya bagi pengguna awal.
  • Perusahaan baru, bukan perusahaan mapan, adalah sumber teknologi yang mengganggu.

Ini membuka peluang bagi bisnis yang mengganggu untuk menargetkan segmen pelanggan yang diabaikan dan mendapatkan kehadiran industri. Perusahaan yang sudah mapan seringkali tidak memiliki fleksibilitas untuk beradaptasi dengan cepat terhadap ancaman baru. Itu memungkinkan pengganggu untuk bergerak ke hulu dari waktu ke waktu dan mencopot lebih banyak segmen pelanggan.

Teknologi yang mengganggu sulit untuk dipersiapkan karena dapat muncul secara tiba-tiba.

Potensi Teknologi yang Mengganggu

Perusahaan pengambil risiko dapat mengenali potensi teknologi yang mengganggu dalam operasi mereka sendiri dan menargetkan pasar baru yang dapat memasukkannya ke dalam proses bisnis mereka. Ini adalah "inovator" dari siklus hidup adopsi teknologi. Perusahaan lain mungkin mengambil posisi yang lebih menghindari risiko dan mengadopsi inovasi hanya setelah melihat kinerjanya untuk orang lain.

Perusahaan yang gagal memperhitungkan efek dari teknologi yang mengganggu dapat kehilangan pangsa pasar karena pesaing yang telah menemukan cara untuk mengintegrasikan teknologi tersebut.

Blockchain sebagai Contoh Teknologi yang Mengganggu

Blockchain, teknologi di balik Bitcoin, adalah buku besar terdistribusi terdesentralisasi yang mencatat transaksi antara dua pihak. Ini memindahkan transaksi dari sistem berbasis server terpusat ke jaringan kriptografi transparan. Teknologi ini menggunakan konsensus peer-to-peer untuk mencatat dan memverifikasi transaksi, menghilangkan kebutuhan akan verifikasi manual.

Mobil, layanan listrik, dan televisi semuanya merupakan teknologi yang mengganggu pada zamannya masing-masing.

Teknologi Blockchain memiliki implikasi yang sangat besar bagi lembaga keuangan seperti bank dan pialang saham. Misalnya, perusahaan pialang dapat mengeksekusi konfirmasi perdagangan peer-to-peer di blockchain, menghilangkan kebutuhan akan kustodian dan clearinghouse, yang akan mengurangi perantara keuangan biaya dan secara dramatis mempercepat waktu transaksi.

Berinvestasi dalam Teknologi yang Mengganggu

Berinvestasi di perusahaan yang menciptakan atau mengadopsi teknologi yang mengganggu membawa risiko yang signifikan. Banyak produk yang dianggap mengganggu membutuhkan waktu bertahun-tahun untuk diadopsi oleh konsumen atau bisnis, atau tidak diadopsi sama sekali. Kendaraan listrik Segway pernah disebut-sebut sebagai teknologi yang mengganggu sampai tidak.

Investor dapat memperoleh paparan teknologi yang mengganggu dengan berinvestasi dalam dana yang diperdagangkan di bursa (ETF) seperti ALPS Disruptive Technologies ETF (DTEC). Dana ini diinvestasikan di berbagai bidang inovatif seperti internet of things, cloud computing, fintech, robotika, dan kecerdasan buatan.

Apa itu 3C1?

3C1 mengacu pada sebagian dari Undang-Undang Perusahaan Investasi tahun 1940 yang memungkinkan p...

Baca lebih banyak

Definisi Aturan 48 Jam

Apa Aturan 48 Jam? Aturan 48 jam adalah persyaratan bahwa penjual akan diumumkan (TBA) sekurita...

Baca lebih banyak

Apakah CDO Bespoke Cocok untuk Portofolio Anda?

Apa itu CDO dipesan lebih dahulu? CDO dipesan lebih dahulu adalah produk keuangan terstruktur—k...

Baca lebih banyak

stories ig