Better Investing Tips

Apa Itu Retak di Pasar Energi?

click fraud protection

Apa Itu Retak?

Retak, atau penyebaran retak, adalah istilah yang digunakan di pasar energi untuk mewakili perbedaan antara minyak mentah dan harga produk minyak grosir yang berasal darinya, seperti bahan bakar jet, minyak tanah, minyak pemanas rumah, dan bensin.

Crack atau crack spread adalah strategi trading yang digunakan dalam energi masa depan untuk menetapkan margin pemurnian. Crack adalah salah satu indikator utama pendapatan perusahaan penyulingan minyak. Crack memungkinkan perusahaan penyulingan untuk pagar terhadap risiko yang terkait dengan minyak mentah dan yang terkait dengan produk minyak bumi.

Dengan membeli minyak mentah secara bersamaan masa depan dan menjual produk minyak bumi berjangka, seorang pedagang mencoba untuk membangun posisi artifisial dalam pemurnian minyak yang diciptakan melalui spread.

Takeaways Kunci

  • Istilah retak berasal dari perengkahan katalitik cairan minyak mentah, yang digunakan untuk memurnikan minyak mentah menjadi produk minyak bumi
  • Spread celah perdagangan memungkinkan penyulingan untuk melakukan lindung nilai terhadap risiko harga mereka.
  • Retak produk tunggal mencerminkan perbedaan antara harga satu barel minyak mentah dan satu barel produk tertentu. Penyuling dan investor juga menerapkan strategi crack pada banyak produk.
  • Proporsi produk minyak bumi yang dihasilkan kilang dari minyak mentah juga dapat mempengaruhi penyebaran retakan. Beberapa produk tersebut antara lain aspal, avtur, solar, bensin, dan minyak tanah.

Memahami Retak

Istilah retak berasal dari perengkahan katalitik cairan minyak mentah, yang digunakan untuk memurnikan minyak mentah menjadi produk minyak bumi, seperti bensin dan minyak pemanas. Crack adalah perhitungan sederhana yang sering digunakan untuk memperkirakan margin penyulingan dan didasarkan pada satu atau dua produk minyak bumi yang dihasilkan dalam suatu kilang minyak. Namun, crack tidak mempertimbangkan pendapatan dan biaya kilang, hanya biaya dari harga per barel minyak mentah.

Perbandingan antara harga minyak mentah dengan harga produk olahan dapat menunjukkan kondisi pasokan pasar. Retakan retak biasanya merupakan lindung nilai yang dibuat dengan membeli minyak berjangka sambil menyingkat bensin dan pemanas minyak berjangka.

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Retak

Proporsi produk minyak bumi yang dihasilkan kilang dari minyak mentah juga dapat mempengaruhi penyebaran retakan. Beberapa produk tersebut antara lain aspal, avtur, solar, bensin, dan minyak tanah. Dalam beberapa kasus, proporsi yang dihasilkan bervariasi berdasarkan tuntutan dari pasar lokal.

Campuran produk juga tergantung pada jenis minyak mentah yang diproses. Minyak mentah yang lebih berat lebih sulit untuk disuling menjadi produk yang lebih ringan seperti bensin. Kilang yang menggunakan proses pemurnian yang lebih sederhana mungkin dibatasi kemampuannya untuk menghasilkan produk dari minyak mentah berat.

Contoh Crack

Retak Produk Tunggal

Retak produk tunggal mencerminkan perbedaan antara harga satu barel minyak mentah dan satu barel produk tertentu. Misalnya, kilang minyak mentah percaya bahwa harga bensin akan tetap kuat selama dua bulan ke depan dan ingin mengunci margin sekarang. Pada bulan Februari, penyuling memperhatikan bahwa May Texas Barat Menengah (WTI) minyak mentah berjangka diperdagangkan pada $45 per barel dan Pelabuhan New York Juni RBOB bensin berjangka diperdagangkan pada $2,15 per galon, atau $90,30 per barel. Penyuling yakin ini adalah penyebaran retakan produk tunggal yang menguntungkan sebesar $45,30 per barel, atau $90,30 – $45.

Karena penyuling membeli minyak mentah untuk memurnikan komoditas menjadi produk minyak bumi, penyuling memutuskan untuk membeli minyak mentah berjangka WTI Mei sambil secara bersamaan menjual bensin RBOB Juni berjangka. Akibatnya, penyulingan telah mengunci celah $45,30.

Beberapa Produk Retak

Penyuling dan investor juga menerapkan strategi crack pada banyak produk. Misalnya, penyulingan bertujuan untuk melakukan lindung nilai terhadap risiko kenaikan harga minyak mentah WTI dan penurunan harga produk minyak bumi. Pabrik penyulingan dapat melakukan lindung nilai terhadap risiko dengan penyebaran retakan 3-2-1.

Dengan menggunakan harga berjangka dan tanggal kedaluwarsa yang sama untuk minyak mentah WTI dan bensin RBOB, penyuling dapat membeli tiga kontrak berjangka minyak mentah dan menjual dua kontrak berjangka bensin RBOB. Dengan asumsi bahwa Juni memanaskan minyak berjangka diperdagangkan pada $ 1,40 per galon, atau $ 58,80 per barel, kilang juga akan menjual satu kontrak berjangka pada komoditas tersebut. Akibatnya, kilang mengunci margin yang menguntungkan sebesar $34,80 per barel, atau ($58,80 + 2 * $90,30 – 3 * $45)/3.

Definisi Minyak Mentah & Contoh Investasi

Apa itu Minyak Mentah? Minyak mentah adalah produk minyak bumi yang terbentuk secara alami yang...

Baca lebih banyak

Definisi Margin Pemrosesan Bruto (GPM)

Apa itu Margin Pemrosesan Bruto (GPM)? Margin pemrosesan kotor (GPM) adalah perbedaan antara bi...

Baca lebih banyak

Definisi S&P GSCI

Apa itu S&P GSCI? S&P GSCI adalah gabungan indeks komoditas yang mengukur kinerja pasar...

Baca lebih banyak

stories ig