Better Investing Tips

Haruskah kewirausahaan dianggap sebagai faktor produksi?

click fraud protection

Kewirausahaan adalah melakukan usaha bisnis baru yang pada akhirnya dapat menjadi perusahaan yang menguntungkan. Beberapa ekonom mengidentifikasi kewiraswastaan sebagai faktor produksi karena dapat meningkatkan efisiensi produktif suatu perusahaan. Ada beberapa definisi berbeda tentang wirausaha dan kewirausahaan, dan meskipun kewirausahaan adalah baik tanah, tenaga kerja, atau modal, sebagian besar menempatkan pengusaha dalam kategori kritis yang sama secara lebih konsisten diidentifikasi faktor-faktor produksi.

Takeaways Kunci

  • Faktor-faktor produksi menentukan input yang dibutuhkan untuk menghasilkan kegiatan ekonomi, dan secara tradisional digeneralisasikan sebagai: tanah; tenaga kerja; dan modal.
  • Kewirausahaan melibatkan pengambilan risiko dan pengorganisasian produksi melalui pendirian bisnis baru dan mengeksplorasi ide-ide baru dan produk baru.
  • Kewirausahaan dapat dilihat sebagai saus rahasia yang menggabungkan semua faktor produksi lainnya menjadi produk atau layanan untuk pasar konsumen.

Faktor-faktor produksi

Faktor produksi merupakan input yang dibutuhkan untuk terciptanya suatu barang atau jasa. Sebagai contoh, beberapa ekonom mendefinisikan wirausahawan sebagai seseorang yang melakukan dan memanfaatkan faktor-faktor ini - tanah, tenaga kerja, dan modal - untuk mendapatkan keuntungan. Namun definisi lain menganggap kewirausahaan dengan cara yang lebih abstrak - pengusaha mengidentifikasi peluang baru di antara faktor-faktor lain tanpa harus mengendalikannya - menyiratkan bahwa kewirausahaan itu sendiri adalah faktor dari produksi.

Sejak inovasi yang mengganggu merupakan hasil dari wawasan manusia, tidak sepenuhnya jelas bahwa kewirausahaan harus dianggap sebagai faktor produksi yang terpisah dari tenaga kerja. Para ekonom tidak setuju tentang apakah pengusaha berbeda dari buruh, adalah bagian dari buruh atau apakah mereka dapat menjadi keduanya secara bersamaan.

Risiko dan Pengusaha

Salah satu aspek ekonomi mikro arus utama yang paling kurang berkembang adalah teori wirausaha. Ekonom abad ke-18 Richard Cantillon menyebut pengusaha sebagai "kelompok khusus yang menanggung risiko" orang." Sejak saat itu, menanggung risiko telah menjadi karakteristik penting dari ekonomi pengusaha.

Ekonom kemudian seperti Jean-Baptiste Say dan Frank Knight percaya risiko pasar adalah elemen penting dari wirausahawan. Tidak sampai pertengahan abad ke-20 ketika Joseph Schumpeter dan Israel Kirzner secara independen mengembangkan aplikasi yang komprehensif dari menanggung risiko dalam kerangka kerja yang produktif.

Schumpeter mencatat bahwa faktor-faktor produksi lainnya membutuhkan mekanisme koordinasi agar bermanfaat secara ekonomi. Dia juga percaya bahwa keuntungan dan bunga hanya ada dalam lingkungan dinamis di mana ada perkembangan ekonomi. Menurut Schumpeter, perkembangan terjadi ketika individu kreatif datang dengan kombinasi baru dari faktor-faktor produksi. Schumpeter berpendapat bahwa wirausahawan menciptakan dinamisme dan pertumbuhan.

Nilai dan Pengembalian

Beberapa ekonom mendefinisikan faktor produksi sebagai input yang menghasilkan nilai dan menerima pengembalian. Tenaga kerja menghasilkan nilai dan menerima upah sebagai pembayaran untuk pekerjaan. Modal menerima bunga sebagai pembayaran atas penggunaannya. Tanah menerima sewa sebagai pembayaran atas penggunaannya. Pengusahalah, menurut teori ini, yang menerima keuntungan.

Teori ini dengan jelas membedakan antara buruh dan pengusaha berdasarkan jenis pengembaliannya. Ada beberapa tantangan penting untuk pandangan ini. Misalnya, apakah pengusaha menerima keuntungan yang sepadan dengan produk pendapatan marjinal? Apakah ada pasar yang dapat ditentukan untuk kewirausahaan yang sesuai dengan pengembaliannya, dan sesuai dengan kurva penawaran yang miring ke atas?

Pengusaha dan Kepemilikan Aset

Isu-isu ini menimbulkan pertanyaan lain: Apakah seorang pengusaha perlu akses ke aset ekonomi? Beberapa ekonom mengatakan tidak – hanya ide yang penting. Ini kadang-kadang dikenal sebagai pengusaha "murni". Menurut teori ini, tindakan kewirausahaan bersifat non-marjinal dan murni intelektual.

Namun, yang lain tidak setuju karena hanya pemilik aset yang dapat terkena risiko yang melekat pada aset tersebut. Pandangan ini mengasumsikan bahwa kewirausahaan diwujudkan dalam penciptaan dan pengoperasian perusahaan dan penyebaran faktor-faktor lain.

Ekonom Austria Peter Klein mengatakan bahwa jika kewirausahaan diperlakukan sebagai proses atau atribut - bukan kategori pekerjaan - tidak dapat diperlakukan sebagai faktor produksi. Faktor produksi normal dapat disusutkan selama masa perjuangan ekonomi. Namun, ini tidak berlaku untuk atribut.

Siapakah Maggie Lena Walker?

Siapakah Maggie Lena Walker? Maggie Lena Walker adalah wanita kulit hitam pertama yang menjabat...

Baca lebih banyak

CEO Asia-Amerika yang legendaris

Tidak mudah bagi orang Amerika keturunan Asia untuk naik ke puncak tangga perusahaan. Penelitian...

Baca lebih banyak

Siapa Tim Cook?

Tim Cook adalah CEO Apple, salah satu perusahaan terbesar di dunia. Sejak mengambil kendali pada...

Baca lebih banyak

stories ig