Kesalahan Teknis Menghentikan Operasi Toyota di Jepang Hingga Rabu
Perusahaan Motor Toyota (TM), turun 0,5% pada awal perdagangan Selasa pagi karena menghentikan operasi di 14 pabriknya di Jepang karena kesalahan dalam sistem produksinya.
HAL-HAL YANG UTAMA
- Kesalahan teknis telah menghentikan operasi di seluruh pabrik Toyota di Jepang, sehingga mengganggu rantai pasokannya.
- Meskipun penyebabnya sedang diselidiki, perusahaan tidak mencurigai adanya serangan siber.
- Kemungkinan salah satu pabriknya akan mulai beroperasi pada Rabu.
- Karena Toyota menerapkan metode just-in-time dalam produksinya, keterlambatan pasokan suku cadang akan menghentikan produksi.
Ke-14 pabrik tersebut mengalami gangguan yang menghentikan produksi dan diperkirakan akan kembali beroperasi pada hari Rabu. Pabrik-pabrik di negara asal Toyota menyumbang sepertiga produksi global. Meskipun penyebabnya masih diselidiki, raksasa otomotif Jepang tersebut tidak mencurigai hal tersebut sebagai serangan siber.
Kerusakan sistem menghalangi perusahaan untuk memesan komponen, namun dampaknya terhadap output tidak jelas. Sebagai efek domino, grup perusahaan Toyota Industries juga telah menghentikan sebagian operasi di dua pabrik mesin.
Metode produksi just-in-time, yang mengharuskan komponen dikirimkan tepat pada saat dibutuhkan, dirintis oleh Toyota untuk mengurangi biaya persediaan. Gangguan pada rantai pasokan berarti perusahaan tidak memiliki suku cadang untuk melanjutkan produksi hingga kerusakan tersebut teratasi.
Tahun lalu, serangan siber terhadap salah satu pemasok Toyota menyebabkan kegagalan sistem, memaksa perusahaan otomotif tersebut menghentikan operasinya selama sehari. Gangguan tersebut menyebabkan hilangnya produksi sekitar 13.000 mobil. Toyota juga harus menghentikan sementara produksi di beberapa pabrik karena lockdown virus corona di pusat ekonomi Tiongkok, Shanghai, pada tahun 2022.